Assalamualaikum
Kembali lagi bersama "blogwalking" yang tentunya sobat blogger semua "wajib berkunjung" kesini, karena apa? karena silaturahmi itu bisa memanjangkan umur, dan memudahkan rizki, betul begitu bukan?
Nah, dalam postingan kali ini, "blogwalking" memposting sebuah sejarah, tentang tokoh-tokoh Islam dari kalangan para khalifah. Bagi kita semua, terutama kaum Muslim, selayaknya harus mengetahui bagaimana sejarah kaum Muslim. Sebagai warga negara Indonesia yang berjumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, melebihi asal dimana Nabi Muhammad mendakwahkan Agama Islam, yaitu tanah Arab.
Nah, dalam postingan kali ini, "blogwalking" memposting sebuah sejarah, tentang tokoh-tokoh Islam dari kalangan para khalifah. Bagi kita semua, terutama kaum Muslim, selayaknya harus mengetahui bagaimana sejarah kaum Muslim. Sebagai warga negara Indonesia yang berjumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, melebihi asal dimana Nabi Muhammad mendakwahkan Agama Islam, yaitu tanah Arab.
Dan buat kamu semua para blogger Muslim mania, yuk kita baca sejarah seorang khalifah yang sangat luar biasa ini.
Namun, bagi sobat semua.. yang ingin menyimpan file ini/ daripada susah2 mengcopy, mending langsung aja deh di download dengan menekan tombol download di bawah ini ya sob.. ^_^
Seri : Sejarah Para Khalifah Bani Umayyah
Nama : Muawiyah Bin Abi Sufyan
Masa : 40-64H/661-680M
SEJARAH KHALIFAH BANI UMAYYAH
MUAWIYAH BIN ABI SUFYAN
Sekilah tentang kekhalifahan Islam pada masa Bani Umayyah ini, pusat kekhalifahan ini bertempat di Syiria, tepatnya di kota Damaskus. Berdiri selama 89 tahun, setelah masa Khalifah Urrasyidin.
Setelah wafatnya khalifah Ali bin abi thalib,maka orang orang irak
mengangkat Hasan putra Ali sebagai khalifah.Setelah beberap bulan memegang pemerintahan
Hasan menyerahkan pemerintahan pada muawiyah supaya umat islam bersatu dan
beliau pensiun dari pemerintahan kemudian menetap di madinah
Di masa Muawiyah sistem
pemerintahan berudah dari sistem kekhilafahan syura (musyawarah) ke sistem
monarki (kerajaan) dan dinamakan daulah bani umayah,dinasti ini berumur 90
tahun.Khalifah pertamanya adalah Muawiyah bin abi sufyan
Profil Muawiyah.
Muawiyah ibn Abi-Sufyan
dilahirkan kira-kira tahun 600 M,jadi seumuran dengan Ali.Dan merupakan
keluarga Bani Abd-Shams,dari suku Quraysh.Banu Abd-Shams termasuk berpengaruh
dalam masyarakat Mekah.Ayahnya adalah Abu Sufyan ibn Harb,menentang Nabi
Muhammad ketika Nabi Muhammad mendapat Wahyu.
Dia meriwayatkan hadits dari
Rasulullah sebanyak seratus enam puluh tiga hadits.Beberapa sahabat dan tabiin
yang meriwayatkan hadits darinya anta-ra lain : Abdullah bin Abbas, Abdulah bin
Umar,Abdullah bin Zubair,Abu Dar-da, Jarir aI-Bajali, Numan bin Basyir dan yang
lain.Sedangkan dari kalangan tabiin antara lain: Said bin al-Musayyib, Hamid
bin Abdur Rahman dll.
Ketika pada tahun 630 M,Nabi
Muhammad dan pengikutnya menaklukan Mekah, seluruh penduduk Mekah termasuk Bani
Abd-Syam, secara formal tun-duk pada Muhammad dan masuk Islam.Sebagian besar
serjarawan menyatakan bahwa Muawiyah bersama ayahnya Abu Sufyan menjadi Muslim
pada waktu Fathu Mekah. Ada juga yang berpendapat bahwa Muawiyah menerima islam
pada awal-awal kenabian dan mendapat tantangan dari kerabatnya.Pasca Fathu
Mekah, Muawiyah diangkat oleh Nabi Muhammad sebagai salah satu juru tulisnya dan
mendapat kepercayaan menulis Wahyu Allah.
Ketika Nabi Muhammad wafat, dan
Abu Bakar menjadi Khalifah, Mua-wiyah ikut kontingen pasukan yang menyerbu Syria
dibawah pimpinan saudaranya Yazid bin Abu Sofyan.Pada masa Kekhalifahan Umar
bin Khatab,beliau diangkat sebagai guber-nur Syam pada tahun 640,menggantikan
saudaranya,Yazid bin Abu Sofyan yang wafat karena wabah amwas.Secara bertahap
beliau memperoleh penguasaan atas seluruh Syria,dan mendapatkan loyalitas dari
seluruh tentara dan pen-duduk kawasan itu.Pada tahun 647, Muawiyah membangun
angkatan bersenjata Syria yang kuat sehingga mampu memukul mundur serangan
Bizantium dan tahun berikutnya menyerang Bizantium dan berhasil menguasai pulau
Syprus (649) dan Rhodesia (654) serta mengalahkan angkatan laut Bizantium di
pesisir Lycia (655).
Dan pada saat yang sama, Muawiyah
secara periodik memberangkatkan ekspedisi kedaratan Anatolia.Semua kampanye
penyerangan ini terhenti sehubungan dengan naiknya Ali menjadi Khalifah
menggantikan Usman bin Afan.
Ketika Ali menjadi
Khalifah,Beliau menuntut keadilan kepada Ali atas pembunuhan Khalifah
Usman.Sebenarnya Ali pun mau menghukum para pembunuh Usman,tetapi berhubung
keadaan negara sedang kacau, beliau menunda permasalahan tersebut sampai suasana
kembali stabil.Hal ini tidak disetujui oleh Muawiyah,dan karena ada provokasi
dari golongan sabaiyah maka pecahlah Perang Siffin antara Khalifah Ali dan
Gubernur Muawiyah.Ketika keadaan perang tersebut memburuk,pihak
Muawiyah,menyerukan Tahkim yang diterima oleh pihak Ali.Pihak Muawiyah diwakili
oleh Amr bin Ash,sedangkan pihak Ali diwakili oleh Abu Musa Al Asyari. Pasca
tahkim,muncullah kaum Khawarij yang membuat keonaran.Oleh karena itu Ali
berusaha memadamkan kaum ini
Menjadi Khalifah
Ketika Ali terbunuh pada tahun
661,Muawiyah memiliki pasukan paling besar dalam kedaulatan Islam dan memiliki
kekuatan yang besar untuk mengklaim kekhalifahan.Putra Ali,Hasan ibn
Ali,setelah mempertimbangkan keadaan umat.memberikan hak kekhalifahannya kepada
Muawiyah dan memilih tinggal di Madinah dan pensiun.Tahun ini disebut sebagai
‘AamJama’ah (Tahun Kesatuan),sebab pada tahun inilah umat Islam bersatu dalam
menen-tukan satu khalifah.Pada tahun itu pula Mu’awiyah mengangkat Marwan bin
Hakam sebagai gubernur Madinah.
Setelah terjadinya ketentraman
dan persatuan dalam kedaulatan islam,Muawiyah mulai meluncurkan kampanye
militer.Ke timur,Pasukan islam berhasil menaklukan Khurasan (663-671) dari arah
Basrah,menyebrangi sungai Oxus,dan menyerbu Bukhara di Turkistan (674).Ke
Barat,Gubernur Muawiyah di Mesir mengirim ekspedisi dibawah pimpinan Uqbabin
Nafi menaklukan Afrika Utara yang masih dikuasai Bizantium sampai Algeria.Ke
Utara,menyerang Asia Kecil untuk melawan Bizantium.Muawiyah juga meluncurkan
serangan sebanyak 2 kali meskipun tidak berhasil untuk mengepung Konstantinople
yang dipimpin putranya,Yazid.
Untuk mengamankan tahtanya,dan
memperluas batas wilayah Islam,Muawiyah sangat mengandalkan orang-orang Syam
(Suriah),yang kebanyakan terdiri atas bangsa Arab Yaman dan mengenyampingkan
umat Islam pendatang dari Hijaz.Menurut riwayat,Orang-orang Syam ini sangat
loyal terhadap Muawiyah sejak beliau masih menjadi Gubernur Syam. Sebagai
prajurit, memang kualitas Muawiyah lebih rendah dibandingkan dengan Ali bin Abi
ThalibTetapi sebagai organisator militer,Muawiyah berhasil mencetak pasukan
Syam menjadi satu kekuatan militer Islam yang terorganisir dan berdisiplin
tinggi.Dengan mengadopsi kerangka pemerintahan Bizantium,ia membangun sebuah
negara yang stabil dan terorganisir.
Para sejarawan mencatatnya
sebagai orang islam pertamayang membangun kantor catatan negara dan lanyanan
pos yang kelak pada masa Abdul Malik bin Marwan menjadi sebuah lembaga yang
menghubungkan berbagai wilayah kedaulatan islam yang luas. Selama
berkuasa,kesukesan Muawiyah ditunjang dengan kerjasamanya dengan
pendukungnya,terutama Amr bin Ash,wakilnya di Mesir,Al Mughirah bin
Syu’bah,gubernur Kufah,provinsi yang selalu bergolak,dan Abdullah bin
Abihi,penguasa Basrah.Ketiga orang ini bersama Muawiyah disebut sebagai empat politisi
ulung Arab Islam.Ziyad digelari bin Abihi kerena ketidakjelasan identitas
ayahnya.Ibunya adalah seorang budak di Taif yang dikenal Abu Sofyan.Pada
awalnya Ziyad adalah pendukung Ali,tetapi pada saat kritis,Muawiyah mengakui
Ziyad sebagai saudara sahnya.
Dalam diri Muawiyah,seni
berpolitik berkembang.Ia memiliki kemampuan luar biasa untuk menggunakan
kekuatan hanya ketika dipandang perlu dan sebagai gantinya lebih banyak
menggunakan jaklan damai.Kelembutannya yang sarat dengan kebijakan,yang ia
gunakan agar tentara meletakan senjata dan membuat kagum musuhnya,sikapnya yang
tidak mudah marah dan pengendalian diri yang sangat tinggi,membuatnya mampu
menguasai keadaan.
Bagi para Khalifah Bani Umayah
sesudahnya,Muawiyah merupakan teladandalam kelembutan,semangat,kecerdasan,dan
kenegarawanan yang berusaha mereka ikuti. Sebelum wafatnya,Muawiyah,dengan
menuruti nasehat Mughira,gubernur Basrah mengangkat putranya Yazid sebagai
pengganti dirinya kelak.Hal ini menimbulkan kebencian kaum Syiah.Diantara
orang-orang syi’ah yang pertama kali melancarkan permusuhan terbuka terhadap
bani Umayyah adalah Hajar bin Adi.Ia mengkritik pedas Mughirah bin Syu’bah,sang
gubernur Kufah.Berhubung Mughirah bertipikal lemah lembut dan pemaaf,maka ia
mengingatkannuya akan akibat tindakannya.
Ketika Mughirah bin Syu’bah
wafat,Muawiyah mengangkat Ziyyad sebagai gubernur Kufah.Maka Ziyyad mengirim
surat kepada Muawiyah mengenai Hajar bin Adi.Oleh Muawiyah,Hajar bin Adi
diundang ke Syam dan membunuhnya bersama pengikut setianya. Mengenai hal ini
seorang sejarawan muslim terkemuka yang bernama Ibnu Khaldun dalam kitabnya
Mukaddimah menulis :“Seorang imam tidak sewajarnya dicurigai meskipun dia telah
melantik ayah atau puteranya sendiri sebagai penggantinya.Dia telah
dipertanggungjawabkan untuk mengurus kebajikan kaum muslimin selagi dia masih
hidup.Lebih dari pada itu dia bertanggungjawab untuk membasmi,semasa hidupnya
(kemungkinan mewabahnya perkara-perkara yang tidak diingini) setelah
kematiannya …. Malah,dia tidak harus dicurigai dalam hal apapun pun.Lebih-lebih
lagi sekiranya ada alasan (untuk melantik seorang pengganti itu),seperti
keinginannya untuk mening-katkan kepentingan umum,atau kekuatiran akan
terjadinya suatu malapetaka (sekiranya tidak dilantik seorang pengganti),oleh
itu meragui seorang imam itu adalah bukan persoalannya.
Hal yang sedemikian sebagai satu
contoh adalah sebagaimana yang berlaku ketika Muawiyah melantik
puteranya,Yazid.Tindakan itu diambil dengan persetujuan rakyat dan,karena
itu,dengan sendirinya menjadi satu bahan hujah kepada persoalan yang
dibincangkan.Akan tetapi,Muawiyah sendiri bersikap lebih menyokong puteranya
Yazid dibanding dengan calon penggantinya yang lain.Sebabnya ialah,dia lebih
menitikberatkan kepentingan umum yang menghendaki adanya perpaduan dan harmoni
di kalangan masyarakat itu,karena orang yang menguasai pemerintahan,yaitu Bani
Umayyah,pada waktu itu setuju melantik Yazid.
Tidak ada motif lain dari
Muawiyah. Hemahnya yang tinggi dan hakikat bahwa dia merupakan salah seorang
dari sahabat-sahabat Nabi mencegah keterangan yang lain-lainnya.Fakta bahwa dia
sering datang kepada para sahabat terkemuka,untuk dimintai nasihat,dan
kenyataan bahwa mereka tidak memberikan pendapat (yang bertentangan) merupakan
bukti tidak adanya kecurigaan atas dirinya.Mereka (para sahabat) tidak termasuk
orang gegabah yang mengambil keputusan dalammasalah kebenaran,dan demikian pula
Muawiyah tidak mudah seenaknya menerima kebenaran.Mereka mempunyai peranan
masing-masing dalam masalah ini,dan keadilan mereka menahan diri mereka untuk
bertindak sewenang-wenangnya.Muawiyah sendiri wafat pada tanggal 6 Mei 680.
Dan digantikan putranya Yazid bin Muawiyah.Wafatnya Khalifah Muawiyah
menyebabkan armada laut Arab mundur dari perairan Bosporus dan Aegea,sehingga
untuk sementara menghentikan penyerangan ke Konstantinopel.
Demikianlah Sejarah Khalifah Muawiyyah Bin Abi Sufyan, sosok Khalifah Islam yang sangat luar biasa, dan patut untuk kita contoh dan jadikan sebagai tauladan.
Teriamakasih atas kesudiannyanya berkunjung ke "blogwalking" ini, semoga sobat blogger Muslim mania tidak kapok untuk datang dan mampir di blog ini. karen apa?
"Bersilaturahmi itu dapat memanjangkan umur, dan memurahkan rizki"
Jika sobat semua memiliki pertanyaan, silahkan tinggalkan pesan di kotak komentar atau pada buku tamu yang sudah tersedia di blog ini ya, ^_^
JazakAllah Khairan Katsiran
Wassalamualaikum
0 komentar:
Posting Komentar