Home » » Sejarah Khalifah Yazid Bin Muawiyyah

Sejarah Khalifah Yazid Bin Muawiyyah

Assalamualaikum.

Kembali lagi bersama blogwalking yang tentunya sobat blogger semua "wajib berkunjung"  kesini, karena apa?  karena silaturahmi itu bisa memanjangkan umur, dan memudahkan rizki, betul begitu bukan?

Nah, dalam postingan kali ini, blogwalking  memposting sebuah sejarah, tentang  tokoh-tokoh Islam dari kalangan para khalifah. Bagi kita semua, terutama kaum Muslim,  selayaknya harus mengetahui bagaimana sejarah kaum Muslim. 

Sebagai warga negara Indonesia yang berjumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, melebihi asal dimana Nabi Muhammad mendakwahkan Agama Islam, yaitu tanah Arab. Dan buat kamu semua para blogger Muslim mania, yuk kita baca sejarah seorang khalifah yang sangat luar biasa ini.

Namun, bagi sobat semua.. yang ingin menyimpan file ini daripada susah2 mengcopy, mending langsung aja deh di download dengan menekan tombol download di bawah ya sob.



Seri           : Sejarah Para Khalifah Bani Umayyah
Nama        : Yazid bin Muawiyyah
Masa         : 61-64 H / 680-683 M

SEJARAH KHALIFAH BANI UMAYYAH
YAZID BIN MUAWIYYAH

Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan dilahirkan pada tanggal 23 Juli 645.Pada masa kekhalifahan ayahnya,beliau menjadi seorang pangglima yang cukup penting danjuga seorang pangglima angkatan laut.Diawal tahun 668, Khalifah Muawiyah mengirim pasukan dibawah pimpinan Yazid bin Muawiyah untuk melawan Kekaisaran Bizantium.Yazid mencapai Chalcedon dan mengambil alih kota penting Bizantium, Amorion. Meskipun kota tersebut direbut kembali, pasukan Arab kemudian menyerang Chartago dan Sisilia pada tabun 669. Pada tahun 670, pasukan Arab mencapai Siprus dan mendirikan pertahanan disana untuk menyerang jantung Bizantium.Armada Yazid menaklukan Smyrna dan kota pesisir lainnya pada tahun 672.

Khalifah Muawiyah wafat pada tanggal 6 Mei 680. Jauh-jauh hari, sebelum wafatnya beliau menunjuk Yazid untuk menjadi Khalifah selanjutnya. Peristiwa ini di tentang sebagian sahabat, sehingga menimbulkan ketidak puasan. Di Mekah, Husain bin Ali mendapat banyak surat dari penduduk Kufah yang menyatakan kesetiaannya pada beliau dan meminta beliau ke Kufah untuk dibaiat menjadi Khalifah.Oleh karena itu Husain bin Ali mengirim keponakannya, Muslim bin Uqail bin Abi Thalib ke kufah dan mendapatkan baiat 30 ribu penduduk Kufah. Muslim bin Uqail pun menyampaikan berita ini ke Husain dan mengundangnya datang ke Kufah.

Akan tetapi ternyata hal ini tak berlangsunglama. Begitu mendengar sikap penduduk Kufah, Khalifah Yazid marah besar. Ia memecat gubernur Kufah, Nu’man bin Basyri dan menggabungkan Kufah dengan Basrah dibawah kekuasaan Abdullab bin Ziyad dan memerintahkan menangkap Husain. Gubernur Abdullah bin Ziyad tiba di Kufah lebih dahulu dari Husain dan dengan mudah merebut dan menduduki Kufah. Para penduduknya berbalik membaiat kepada Yazid bin Muawiyah. Sementara Muslim bin Uqail ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.Agaknya situasi ini tidak diketahui Husein.Ia tetap berangkat ke Kufah meskipun sebelumnya Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Zubayr menasehatkan agar jangan berkunjung ke sana.

Ia pergi diiringi para sahabat, saudaranya dan keluarganya.Ketika mendekati perbatasan Irak, ia terkejut karena tidak menemukan penduduk Kufah seperti yang dijanjikan. Apalagi setelah mendengar berita kematian tragis utusannya. Oleh karena itu sebagian pengikutnya menyarankan agar kembali Ke Mekah. Tapi Husain bersikeras tetap pergi karena yakin penduduk Kufah akan tetap berpihak padanya. Tapi ia mengijinkan kepada pengikutnya untuk menentukan pilihan sendiri. Ikut atau pulang. Akhirnya sebagian pengikutnya pulang ke Mekah, sehingga tinggal 31 Orang penunggang kuda dan 40 pejalan kaki yang mengiringi Husein.

Rombongan kecil itu terus melakukan perjalanan. Di Sirrah, rombongan itu berpapasan dengan pasukan Alhur bin Yazid yang kaget melihat jumlah pasukan Husein yang kecil padahal menurut berita yang diterimanya berjumlah besar. Oleh karena itu ia mengambil posisi bertahan. Sementara Husein masih yakin, pasukan besar dihadapannya akan berbaiat kepadanya. Sempat terjadi negosiasi, tetapi menemui jalan buntu. Sementara itu sepucuk surat dari gubernur Abdullah bin Ziyad yang tidak mengetahui jumlah rombongan husein, memerintahkan untuk mendesak rombongan Husein. Pasukan kecil itu terus mundur dan terdesak sampai ke Karbalah. Gubernur Ziyad kemudian mengirimkan lagi 4 ribu pasukan dibawah pimpinan Umar bin Saad bin Abi Waqash. Dalam keterdesakannya, Husain menawarkan tiga pilihan, pertama memberikan kesempatan padanya untuk kembali ke Hejaj, kedua memberikan kesempatan untuk menemui Yazid dan ketiga, mengantarkannya ke daerah perbatasan kaum muslimin dan berdomisili disana dan diperlakukan sama dengan kaum muslimin lainnya. Umar bin Saad menyampaikan hal ini kepada Gubernur Abdullah bin Ziyad.

Tapi sang gubernur murka dan mengirim pesan melalui Syammar bin Ziljausan bahwa pilihannya adalah memerangi Husein atau menyerahkan pimpinan pasukan kepada Syamar. Pangglima Saad merasa harga dirinya jatuh bila menyerahkan pimpinan kepada Syamar Oleh karena itu ia pun memerintahkan penyerangan. Seluruh pengikut Husein gugur.Hanya wanita dan anak-anak yang dibiarkan selamat. Husein sendiri terbunuh. Kepalanya dipenggal oleh Syamar bin Ziljausan. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 Muharam 61 H /10 Oktober 680. Kepala Husain dan keluarganya dibawa ke Kufah, yang kemudian dikirim ke Damaskus.

Khalifah Yazid begitu melihat kepala Husein menagis sedih dan berkata, Saya tak pernah memerintahan membunuhnya. Demi Allah bila saya berada di tempat itu, saya akan memberikan ampunan padanya.

Darah Husain yang tertumpah, melebihi darah ayahnya inilah menjadi cikal bakal pertumbuhan kaum Syiah, sehingga tanggalkematiannya,10 Muharam, menjadi hari besar kaum Syiah.Sejak saat itu kedudukan imam yang diwariskan turun temurun kepada keturunan Ali menjadi salah satu dogma dalam ajaran syiah yang setara dengan kenabian Nabi Muhammad.
Baru pada tahun 683, Yazid mengirimkan pasukan ke Hejaz dibawah pimpinan Muslimbin Uqbah al Muri dengan jumlah 30 ribu pasukan kavaleri. Ketika tiba di Hurat, ia dihadang oleh pasukan Abdullah bin Hanzalah, gubernur Madinah yang ditunjuk Abdullah bin Zubair. Pecahlah pertempuran dan pasukan Madinah kalah. Tercatat lebih dari 10 ribu orang gugur. Sebagian dari kaum Anshar dan Muhajirin. Sesuai perintah Yazid, Muslim bin Uqbah memperbolehkan tentaranya untuk melakukan apa saja di Madinah selama tiga hari. Setelah berhasil menaklukan warga Madinah, ia kemudian melanjutkannua ke Mekah, tapi ia keburu meninggal dalam perjalanan, sehingga jabatan pangglima diambil alih Husain bin Numair sesuai wasiat Yazid bin Muawiyah. Sesampainya di Mekah,Husain bin Numair langsung memblokade Mekah dengan ketat selama dua bulan.Blokade ini membuat Ibnu Zubair keteteran. Tetapi ketika blokade ini berlangsung, Yazid mendadak wafat sehingga pengepungan dihentikan dan diadakan gencatan senjata. Selama pengepungan bangunan Kabah rusak berat
 
Demikianlah Sejarah Khalifah Yazid Bin Muawiyyah, sosok Khalifah Islam yang sangat luar biasa, dan patut untuk kita contoh dan jadikan sebagai tauladan
 
Teriamakasih atas kesudiannyanya berkunjung ke "blogwalking" ini, semoga sobat blogger Muslim mania tidak kapok untuk datang dan mampir di blog ini. karen apa?

"Bersilaturahmi itu dapat memanjangkan umur, dan memurahkan rizki"
 
Jika sobat semua memiliki pertanyaan, silahkan tinggalkan pesan di kotak komentar atau pada buku tamu yang sudah tersedia di blog ini ya, ^_^

JazakAllah Khairan Katsiran
Wassalamualaikum
 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Putra DCD | PGMI STAIN | Mediaalishlah | Premium Template | Metro | 2013
Copyright © 2013. blogwalking - Be The Best - Do The Best
Template Modify by Creating Website Inspiration Informstion
Proudly Present Andi Septiawan